Tipe-Tipe
Pada Busi
Selain busi dingin dan busi
panas tipe busi di bedakan seperti di bawah ini.
a. Busi Tipe
Standar (Standard Type)
Busi
tipe ini adalah Busi yang ujung elektroda tengah saja yang menonjol keluar dari
diameter rumah yang berulir disebut busi
standar. Ujung insulator pada busi tetap berada di dalamnya atau tidak menonjol.
Busi tipe ini biasa-nya cocok untuk mesin-mesin dengan tahun pem-buatan lebih
tua.
b. Busi Tipe
Resistor (Resistor Type)
Busi
dengan tipe resistor adalah busi yang dibagian dalam elektroda tengah dekat daerah
loncatan api dipasangkan sebuah resistor yang berukuran sekitar 5 kilo ohm.
Tujuan dari pemasangan resistor tersebut adalah untuk memperlemah gelombang-gelombang
elektromagnet yang ditimbulkan oleh loncatan pengapian, sehingga bisa
mengurangi gangguan radio dan peralatan telekomunikasi yang dipasang disekitarnya
maupun yang dipasang pada mobil lain.
c. Busi dengan
Elektroda yang Menonjol (Projected Nose Type)
Busi
dengan elektroda yang menonjol merupakan busi dengan ujung elektroda tengah dan
ujung insulator sama-sama menonjol keluar. Suhu di elektroda akan lebih cepat
naik disbanding tipe busi standar sebab busi tipe ini menonjol ke ruang bakar, sehingga
dapat membantu menjaga busi tetap bersih. Selain itu, pada putaran mesin yang
tinggi, efek pendinginan yang datang dari campuran bahan bakar (bensin) dan
udara akan meningkat, sehingga dapat juga membantu menjaga busi beroperasi
dalam suhu kerjanya. Busi tipe ini cocok untuk mesin-mesin modern namun
tertentu saja. Oleh karena itu, hindari penggunaan busi tipe ini pada mesin
yang tidak direkomendasikan karena dapat menyebabkan gangguan pada katup maupun
piston serta kerusakan mesin.
d. Busi dengan
Pengeluaran Percikan dari Dua Sisi atau ke Body (Semi-Surface Discharge Plugs)
Pada
Busi tipe ini dirancang agar lintasan percikan bunga api yang terjadi melompat
ke sisi elektroda atau langsung ke body. Hal ini akan membantu menjaga busi tetap
bersih karena percikannya efektif mampu membakar setiap deposit (endapan)
karbon. Dengan menggunakan elektroda negatif yang berada di sisi bisa membantu
membakar campuran bensin dan udara lebih sempurna karena ujung elektroda tengah
tidak tertutup elektroda negatif tersebut.
e. Busi dengan
Elektroda Platinum
Kemampuan
pengapian yang telah dijelaskan juga berlaku untuk busi dengan ujung elektroda
platinum. Ujung elektroda tengah dan elektroda masa dilapisi dengan lapisan
platinum untuk memperpanjang umur busi. Tipe busi ini sudah beredar dan sering
digunakan meskipun harganya lebih mahal.
Perbedaannya dengan busi
biasa yaitu sebagai berikut:
- Untuk menyempurnakan kemampuan pengapian, maka diameter elektroda tengahnya diperkecil sampai 1,1 mm (busi biasa diameter elektrodanya 2,5 mm), dan celah elektroda busi dengan platinum adalah 1,1 mm.
- Ujung elektroda dilapisi dengan platinum untuk mengurangi keausan elektroda, hal ini membuat waktu pemeriksaan dan penyetelan celah elektroda menjadi semakin lama, sampai 100.000 km.
- Lebar bidang rata bagian segi enamnya diperkecil dari 20,6 mm pada busi biasa, menjadi 16 mm (busi platinum) dengan tujuan untuk mengurangi berat dan ukurannya serta meningkatkan pendinginan busi.
- Untuk mempermudah membedakan busi ini dengan busi biasa tanpa membukanya dari mesin, maka busi platinum biasanya ditandai dengan 3 - 5 garis biru tua atau merah mengelilingi insulatornya.
No comments:
Post a Comment