Sunday, December 2, 2018

Tipe-Tipe Pada Busi


Tipe-Tipe Pada Busi
Selain busi dingin dan busi panas tipe busi di bedakan seperti di bawah ini.
a. Busi Tipe Standar (Standard Type)
Busi tipe ini adalah Busi yang ujung elektroda tengah saja yang menonjol keluar dari diameter rumah yang berulir  disebut busi standar. Ujung insulator pada busi tetap berada di dalamnya atau tidak menonjol. Busi tipe ini biasa-nya cocok untuk mesin-mesin dengan tahun pem-buatan lebih tua.




b. Busi Tipe Resistor (Resistor Type)
Busi dengan tipe resistor adalah busi yang dibagian dalam elektroda tengah dekat daerah loncatan api dipasangkan sebuah resistor yang berukuran sekitar 5 kilo ohm. Tujuan dari pemasangan resistor tersebut adalah untuk memperlemah gelombang-gelombang elektromagnet yang ditimbulkan oleh loncatan pengapian, sehingga bisa mengurangi gangguan radio dan peralatan telekomunikasi yang dipasang disekitarnya maupun yang dipasang pada mobil lain.



c. Busi dengan Elektroda yang Menonjol (Projected Nose Type)
Busi dengan elektroda yang menonjol merupakan busi dengan ujung elektroda tengah dan ujung insulator sama-sama menonjol keluar. Suhu di elektroda akan lebih cepat naik disbanding tipe busi standar sebab busi tipe ini menonjol ke ruang bakar, sehingga dapat membantu menjaga busi tetap bersih. Selain itu, pada putaran mesin yang tinggi, efek pendinginan yang datang dari campuran bahan bakar (bensin) dan udara akan meningkat, sehingga dapat juga membantu menjaga busi beroperasi dalam suhu kerjanya. Busi tipe ini cocok untuk mesin-mesin modern namun tertentu saja. Oleh karena itu, hindari penggunaan busi tipe ini pada mesin yang tidak direkomendasikan karena dapat menyebabkan gangguan pada katup maupun piston serta kerusakan mesin.


d. Busi dengan Pengeluaran Percikan dari Dua Sisi atau ke Body (Semi-Surface Discharge Plugs)
Pada Busi tipe ini dirancang agar lintasan percikan bunga api yang terjadi melompat ke sisi elektroda atau langsung ke body. Hal ini akan membantu menjaga busi tetap bersih karena percikannya efektif mampu membakar setiap deposit (endapan) karbon. Dengan menggunakan elektroda negatif yang berada di sisi bisa membantu membakar campuran bensin dan udara lebih sempurna karena ujung elektroda tengah tidak tertutup elektroda negatif tersebut.

e. Busi dengan Elektroda Platinum
Kemampuan pengapian yang telah dijelaskan juga berlaku untuk busi dengan ujung elektroda platinum. Ujung elektroda tengah dan elektroda masa dilapisi dengan lapisan platinum untuk memperpanjang umur busi. Tipe busi ini sudah beredar dan sering digunakan meskipun harganya lebih mahal.
Perbedaannya dengan busi biasa yaitu sebagai berikut:
  • Untuk menyempurnakan kemampuan pengapian, maka diameter elektroda tengahnya diperkecil sampai 1,1 mm (busi biasa diameter elektrodanya 2,5 mm), dan celah elektroda busi dengan platinum adalah 1,1 mm.
  • Ujung elektroda dilapisi dengan platinum untuk mengurangi keausan elektroda, hal ini membuat waktu pemeriksaan dan penyetelan celah elektroda menjadi semakin lama, sampai 100.000 km.
  • Lebar bidang rata bagian segi enamnya diperkecil dari 20,6 mm pada busi biasa, menjadi 16 mm (busi platinum) dengan tujuan untuk mengurangi berat dan ukurannya serta meningkatkan pendinginan busi.
  • Untuk mempermudah membedakan busi ini dengan busi biasa tanpa membukanya dari mesin, maka busi platinum biasanya ditandai dengan 3 - 5 garis biru tua atau merah mengelilingi insulatornya.


No comments:

Post a Comment